Top Ad unit 728 × 90

BARU

recent

HOAX KAUM MUNAFIK DI JAMAN RASULULLAH SAW




Madinah digoyang isu.  Tak dinyana, tertinggalnya Aisyah r.a dari rombongan perjalanan selepas Perang Muraisi’ yang menyebabkannya  terpaksa pulang  berdua dengan Safwan bin Mu’attal as Sulami, pemuda muslim yang menemukan dirinya saat tertidur menyendiri di jalan,  membekaskan  kabar yang tak sedap.
Gosip pun beredar cepat laksana meteor.  Kota Madinah yang semula tenang mendadak memanas . “Bayangkan istri Rasulullah berduaan dengan pemuda (Aisyah naik di atas unta dan Shafwan menuntunnya) dari tengah malam hingga mereka menemukan pasukan yang disusulnya pada keesokan harinya saat panas terik. Pasti ada apa-apanya”, begitu kira-kira isi kabar burung tersebut.
Penghembus gossip adalah Abdullah bin Ubay bin Salul, seorang munafik yang sangat terkenal lalu disebarkan oleh beberapa oknum yang tak bertanggung jawab di kalangan kaum mukminin  termasuk salah seorang  keluarga Abu Bakar  as-Siddiq (ayah Aisyah) sendiri.
Yang membuat Aisyah r.a sedih adalah karena Nabi  terpengaruh jiwanya oleh rumor itu dan sempat tidak menegur Aisyah sebulan lamanya.  Beliau hanya terdiam dan berdoa.
Berita itu pun sempat menyeret kerusuhan antar suku karena mereka saling mengancam dan mencurigai, siapa sebenarnya biang keladi pembuat masalah yang sama saja bermaksud mencoreng nama baik Rasulullah di depan khalayak umum. Stabilitas keamanan Madinah di ujung tanduk ‘hanya’ karena gossip.
Aisyah sempat kecewa kepada Nabi karena menganggap beliau tidak mempercayainya sebagai istri yang suci dan merasa tertuduh. “maka kesabaran yang baik itulah kesabaranku, dan hanya Allah yang pantas dimintai pertolongan”ujarnya sesenggukan seraya masuk ke kamar dan menangis tersedu-sedu.
Bahkan saking sedihnya, saat ibunya mengabarkan bahwa Rasullullah telah menerima wahyu QS. An-Nur ayat 11-20  yang isinya bahwa Allah telah membersihkan nama baik Aisyah, dan membuktikan kesuciannya yang terjaga ia tak mau menemui Nabi.  Aisyah merajuk. “ayat itu  menunjukkan keterpujian Allah, bukan keterpujianmu”.  Abu Bakar kaget bagaimana bisa putrinya bicara ketus kepada Nabi sekaligus suaminya sendiri.  Sontak ia jadi ikutan geram akan gossip itu, sampai-sampai ia pun bersumpah tak akan memberi nafkah kepada penyebar gossip  yakni keponakannya sendiri demi berempati kepada putrinya.  Tuh kan jadi kemana-mana alur akibatnya.  Sumpah itu sendiri akhirnya mendapat teguran dari Allah, dengan turunnya QS.24: 22.
Nah,  Para Bunda  bagaimana Allah melalui Al Quran meredam gossip tak baik di kalangan masyarakat Madinah saat itu patut kita cermati dengan seksama.  Di QS An-Nur  11-14 terurai pesan yang mendalam agar kita sebagai seorang muslim tidak mudah termakan gossip apalagi yang menyangkut kehormatan diri seseorang .
  1. Pada hakikatnya setiap kejadian seburuk apa pun akan ada hikmah kebaikannya.  Allah menghibur hati Nabi dan keluarga beliau, agar jangan menyangka bahwa kejadian yang mereka alami adalah hal buruk, tapi mereka akan memperoleh pahala besar dan kehormatan dengan diturunkannya ayat-ayat Allah yang membersihkan nama baik  mereka.  Bukti itu akan dbaca sepanjang masa.  Dan penyebar gossip akan mendapat balasan setimpal.
  2. Jangan mudah percaya kabar burung.  Allah mencela tindakan mukmin yang seakan-akan gampang mempercayai gossip.  Seharusnya mereka mendahulukan prasangka baik, dan secara spontan menolak fitnah tersebut.  Iman yang baik akan menghalangi seseorang berpburuk sangka terhadap saudaranya sendiri terlebih istri Rasulullah.
  3. Dilarang menyebar post tak jelas tanpa ada bukti dan saksi-saksi yang sah.  Dalam pandangan Allah penyebar gossip itu adalah orang-orang yang berdusta karena mereka  tidak memiliki empat saksi (untuk kasus kejahatan perzinahan).
  4. Menyebarkan fitnah adalah dosa besar dan bisa mendatangkan azab yang besar pula, karenanya segeralah bertobat selama masih ada kesempatan di dunia.

Haditsul ifki alias kabar bohong ini bukan masalah sepele Sahabat.   Karenanya di ayat-ayat berikutnya Allah begitu rinci menyebutkan  sekaligus menyayangkan dalam kalimat  retoris, mengapa mereka kaum mukminin begitu asyik menikmati gossip. Menerima post bohong itu dari mulut ke mulut (bukan spontan menolaknya), membincangkannya antar pintu rumah lalu menyebarluaskannya.
Para Bunda, jika ada gossip yang tengah menghinggapi saudara kita sesama muslim maka langkah berikut harus senantiasa dikedepankan.
  • Jangan percaya begitu saja, kedepankan prasangka baik bahkan spontan menyangkalnya karena ini menyangkut harga diri saudara kita sesama.
  • Tidak membincangkannya.  Membincangkan sama saja ghibah dan menikmati penderitaan orang lain
  • Tidak menyebar luaskannya.
  • Cari tahu seluk beluknya (informasi untuk tabayyun)
  • Jangan menganggap enteng gossip.   “kamu menganggap remeh padahal dalam pandangan Allah itu soal besar” QS.24: 16
  • Merasa tidak pantas membicarakan.  Seorang mukmin terlalu sayang jika melewatkan waktunya untuk bergosip.  Rasanya tak sepadan dengan level keimanannya.
  • Jika terlanjur segera sadar dan tidak mengulanginya sekali-kali di masa mendatang.

Bunda , Sesama muslim adalah bersaudara. Siapapun dia dan apa kedudukannya.  Mau seorang artis ataupun orang biasa.  Terkadang kita suka terlupa karena keasyikan nonton post di TV atau media apa pun.  Menikmati gossip yang sebenarnya terlarang dalam agama.  Mulai sekarang stop, berhenti lah membincangkan kabar burung yang tak ada pangkal dan ujung.  Jangan sia-siakan keimanan kita hanya untuk membicarakan gossip.   Membicarakan kabar burung tetap saja sia-sia, kalau benar berarti ghibah dan kalau salah jatuhnya fitnah. (SIW)
Referensi:
Al Quran dan Tafsirnya, Juz18. Departemen Agama (2009)
Al Quran Cordoba, The Amazing (2012)
HOAX KAUM MUNAFIK DI JAMAN RASULULLAH SAW Reviewed by Unknown on 11.27 Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by Salimah Kota Bogor © 2014 - 2015
Designed by JOJOThemes

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.