Nyalakan Pelita, Terangkan Cita-Cita
Hari Pendidikan Nasional
Tema Hardiknas tahun ini agak sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, sangat puitis dan bermakna abstrak tapi sangat substansial ; NYALAKAN PELITA TERANGKAN CITA CITA
Berbeda dengan tahun- tahun sebelumnya yang lebih bersifat formal dan normatif.
Melihat tema Hardiknas tahun, mengantarkan ingatan kita pd latar belakang sejarah HARDIKNAS yaitu bedirinya Taman Siswa yang diprakarsai oleh Ki Hadjar Dewantara .
Taman Siswa yang lahir dari sebuah keresehan atas ketidakadilan kebijakan tentang pendidikan, dimana saat itu yang bisa menikmati pendidikan hanyalah orang kaya dan anak anak kelahiran Belanda. Keresahan seorang Ki Hadjar Dewantara, seorang pemuda dari keluarga kaya, melahirkan sebuah pencerahan pada masyarakat bawah dan lemah. Keadaan ini membuat orang lemah makin lemah, orang susah makin payah, dan akhirnya mereka seolah tak punya harapan hidup apalagi memiliki cita-cita.
Maka sejatinya HARDIKNAS memiliki nafas sejarah yang teguh. Bahwa pendidikan harus menjadi pelita hidup bagi siapapun, termasuk masyarakat lemah, sehingga mereka pun berhak punya cita cita.
Sebuah refleksi yang harus dilakukan pada HARDIKNAS kali ini adalah, apakah pendidikan benar-benar sudah menjadi pelita bagi masyarakat sehingga mereka punya cita-cita yang bisa menerangi jalan hodupnya?.
Implikasinya adalah ;
- Apakah pendidikan sudah dinikmati oleh semua segmen masyarakat terutama masyarakat bawah, anak-anak jalanan, anak-anak pinggiran, para dewasa bahkan manula miskin yang masih buta huruf, atau para pemuda yang hanya mampu menyelesaikan pendidikannya di bangku SD sekedar bisa baca tulis dan mengenal angka, bagaiman mereka semua bisa mengakses pendidikan yang layak menghantarkan.mereka pada sebuah cita-cita hidup?.
- Apakah pendidikan yang sudah dinikmati masyarakat secara keselurihan, sudah benar-benar pendidikan yang mendidik?, yang meningkatkan harkat derajat hidup mereka. Bukan pendidikan yang melahirkan anak-anak tukang tawuran, pengguna narkoba atau pelaku seks bebas. Bukan pendidikan yang mencerdaskan manusia untuk bisa menipu orang lain bahkan negara tanpa terdeteksi oleh hukum, bukan pendidikan yang melahirkan arogansi ilmiah tanpa kesantunan budaya apalagi keteguhan idologis.
Dua PR besar inilah yang harus jadi agenda utama di setiap perungatan hardiknas, apapun teks tema nasionalnya .
Karena sejatinya cita cita bapak Pendidikan dengan mendirikan taman siswa adalah untuk dua hal itu. Orang kaya yang mampu berfikir arif dan empati pd orang lemah, dengan kecerdasan yang dimilikinya. Dan semangat untuk merengkuh orang miskin dan lemah agar mereka mampu menikmati pendidikan sehingga mereka berhak memiliki cita cita yg bisa menerangi jalan hidupnya , penuh harapan.
Karena sejatinya cita cita bapak Pendidikan dengan mendirikan taman siswa adalah untuk dua hal itu. Orang kaya yang mampu berfikir arif dan empati pd orang lemah, dengan kecerdasan yang dimilikinya. Dan semangat untuk merengkuh orang miskin dan lemah agar mereka mampu menikmati pendidikan sehingga mereka berhak memiliki cita cita yg bisa menerangi jalan hidupnya , penuh harapan.
Persaudaraan Muslimah (SALIMAH) Kota Bogor menyampaika. Selamat Hari Pendidikan Nasional kepada seluruh rakyat Indonesia , semoga peringatan HARDIKNAS mengingatkan kita pada semangat Bapak pendidikan Indonesia.
Pengurus Daerah SALIMAH Kota Bogor
Ketua
Ketua
Dra. Euis Sufi Jatiningsih
Nyalakan Pelita, Terangkan Cita-Cita
Reviewed by Unknown
on
15.56
Rating:
Tidak ada komentar: